Ada Skandal Asmara dan Narkoba di Balik Pembunuhan Ririn

Share:
Ada Skandal Asmara dan Narkoba di Balik Pembunuhan Ririn ,
ada-skandal-asmara-dan-narkoba-di-balik-pembunuhan-ririn

Beritateratas.com - KEPOLISIAN Kutai Kartanegara (Kukar) sukses membongkar kasus pembunuhan Ririn Anisa yang tewas dengan cara dipenggal kepalanya. Tersangkanya adalah Indra (26) seorang pegawai harian lepas di lingkungan Pemkab Kutai Barat (Kubar).

Polisi pun terus mengembangkan kasus ini. Kapolres Kutai Kartanegara (Kukar) AKBP Handoko menjelaskan tersangka rupanya sudah lama menjalin hubungan gelap dengan korban. Ririn, yang pernah bekerja di lokalisasi di Kubar itu, sering terlihat jalan bersama tersangka. Mereka juga disebut-sebut sebagai pengguna narkoba. Tak hanya itu, baik korban maupun tersangka dikenal sebagai pengedar barang haram tersebut.

“Makanya, nanti Kasat Reskrim juga saya minta melakukan tes narkoba kepada tersangka. Itu sebagai pembuktiannya,” terang Kapolres lagi.

Terkait motif pembunuhan, polisi masih menelusuri secara pasti. Saat berita ini ditulis, polisi masih menginterogasi sepanjang perjalanan dari Barong Tongkok menuju Tenggarong. Hanya, polisi kini mengerucutkan dua kemungkinan atas motif pembunuhan tersebut.

Itu berangkat dari sejumlah alasan yang dibeberkan tersangka kepada polisi. Misalnya, hubungan gelap antara tersangka dan korban, yang kini mulai terendus istrinya. Apalagi kata Indra, korban mulai berani terang-terangan menghubunginya saat sedang bersama istri.

Selain itu, kata Kapolres, pihaknya mengendus nama lain, Ir, yang disebut-sebut menjadi kekasih Ririn yang lain. Entah cemburu atau ada kaitannya dengan urusan narkoba, polisi mendapat pengakuan dari tersangka bahwa dia tidak suka hubungan tersebut. “Meski belum pasti terkait pembunuhan, mungkin keterangan Ir bisa memberi titik terang,” kata Kapolres lagi.

Dari hasil interogasi polisi, tersangka juga mengaku mencium gelagat tak wajar dari korban saat berhubungan. Hal tersebut tak jauh-jauh dari bisnis haram narkoba yang dijalankannya. Misalnya saja, korban pernah ketahuan memberi informasi kepada orang lain melalui telepon atau pesan singkat tentang bisnis haramnya. Diduga, Indra mulai khawatir jika korban memberi informasi bisnis narkoba tersebut kepada polisi atau bandar lain.

Informasi lain yang diterima Kaltim Post, mobil yang digunakan tersangka untuk menghabisi korban pernah menjadi barang bukti narkoba. Bahkan, mobil itu masih berstatus pinjam-pakai. Tapi, polisi masih menolak menyebutkan nama tersangka yang dimaksud.

“Mobil tersebut mestinya menjadi bagian barang bukti dari kasus narkoba saat ini. Kasusnya sudah masuk tahap dua di kejaksaan,” kata seorang sumber di Polres Kukar. (qi/ton/zal/k8)

kaltimpost.co.id



Tidak ada komentar